Gubernur: pengetahuan dan karakter anak harus seimbang

Penjabat Gubernur Gorontalo Ismail Pakaya mengatakan, peningkatan pengetahuan dan karakter anak harus dapat seimbang.

Oleh karenanya ia mendukung penuh program PKK Goes to School yang digagas oleh Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Gorontalo tersebut.

Bacaan Lainnya

“Program ini sinergi dengan keinginan pemerintah untuk meningkatkan pengetahuan, karakter dan kemampuan pelajar di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) dan sederajat. Saya telah meresmikan program ini di SMA Negeri 4 Kota Gorontalo,” kata Gubernur Ismail di Gorontalo, Rabu.

Ia meminta jadwal dan ruangan yang digunakan diatur agar tidak mengganggu jam pembelajaran anak sekolah.

Ia pun berharap program PKK Goes to Shcool dapat fokus pada pengetahuan akhlak bagi pelajar.

Gubernur mengarahkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan bersama pihak sekolah dan TP PKK untuk mengoordinir kegiatan tersebut dengan baik. Sehingga ilmu pengetahuan dapat diterima dengan maksimal oleh anak-anak.

Ia meminta TP PKK Provinsi Gorontalo agar program ini tidak membeda-bedakan suku, ras, dan agama atau harus bersifat inklusif. Hal ini karena pada dasarnya siswa sekolah negeri tidak semua beragama Islam.

“Kepada sekolah- sekolah yang belum mendapatkan program percontohan ini, saya tidak mewajibkan karena masih diujicobakan di dua sekolah. Namun bagi sekolah yang mau melaksanakan, silahkan koordinir melalui Dinas Pendidikan Kebudayaan Provinsi Gorontalo,” katanya.

Ketua TP PKK Provinsi Gorontalo Fima Agustina mengatakan, pihaknya telah mengoordinasikan jadwal kegiatan dengan pihak dinas dan sekolah terkait.

Program tersebut dilaksanakan setiap hari Jumat mulai pukul 09.30 WITA hingga 11.00 Wita, selama 12 kali pertemuan atau selama kurang lebih empat bulan sejak Agustus hingga November 2023.

Menurutnya, setiap sekolah sasaran dipilih tiga rombongan belajar dengan total enam rombongan belajar yang terdiri dari sepuluh siswa.

Materi yang akan disampaikan pada proses pembelajaran terbagi atas 70 persen pengetahuan keagamaan dan 30 persen pengetahuan umum dengan metode komunikasi dua arah atau diskusi dan tanya jawab.

Baca Artikel & Berita Terbaru kami di Google News
lg

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *