Mafindo sebut konten hoaks video pendek jadi persoalan cek fakta

Ketua Presidium Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) Septiaji Eko Nugroho mengatakan bahwa konten video pendek bermuatan hoaks atau berita bohong yang kian marak di jagat maya menjadi salah satu persoalan dalam upaya fact-checking (cek fakta) untuk memerangi hoaks saat ini.

“Platform-platform video pendek sudah menjadi menjadi salah satu problem yang mungkin belum banyak di fact-check,” kata Septiaji dalam webinar bertajuk “Mengupas Hoaks Bakal Calon Presiden Pemilu 2024” dipantau melalui kanal YouTube AMSI Asosiasi Media Siber Indonesia, Jakarta, Rabu.

Dia menyebut konten-konten video pendek bermuatan hoaks tersebut berseliweran di berbagai platform video pendek, hingga yang belum populer sekalipun. Menurut dia, konten hoaks di platform video pendek tersebut sangat serius sebab potensi viralitas-nya juga sangat tinggi.

“Realitas di berbagai kanal YouTube, TikTok, bahkan sampai Snack Video mungkin belum banyak yang pakai, itu hoaks banyak sekali di sana. Shopee video muncul juga (hoaks) di sana,” ujarnya.

Menurut dia, upaya cek fakta terhadap konten video pendek bermuatan hoaks tersebut tidaklah mudah apabila dibandingkan dengan konten hoaks dengan bentuk lainnya, seperti teks ataupun foto.

“Masalahnya adalah cost gitu ya biaya untuk fact-check itu kan semakin mahal, kita fact-check foto mungkin se-jam selesai, kalau video setengah mati dan mahal, mereka yang buat video malah justru mendapatkan insentif dan bisa dapat iklan,” tuturnya.

Berdasarkan catatan Mafindo dari Januari hingga Agustus 2023, dia menuturkan bahwa terdapat 1.561 konten hoaks di Indonesia yang kian banyak berupa visual dan video, dengan 50,03 persen di antaranya merupakan konten hoaks bermuatan politik.

Baca Artikel & Berita Terbaru kami di Google News
lg

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *